Secara sepintas ayam kukuak balenggek hampir sama dengan
ayam lokal (ayam buras) biasa, namun ciri-ciri utama dari ayam ini
adalah suaranya yang merdu terutama untuk jantan, dimana suara kokoknya
yang panjang dan bertingkat-tingkat (balenggek) 6 sampai dengan 15
tingkat kokoknya.
Keterbatasan “Plasma Nutfah” ayam ini, akibat semakin
banyaknya yang dijual keluar daerah menyebabkan populasinya semakin
menurun, bahkan jumlah kokok yang panjang (banyak lenggek) makin jarang
terdengar di daerah asalnya karena berpindah tangan kepada penggemarnya
di kota-kota. Semakin hari akibat kelangkaannya, harga pererkornya lebih
tinggi, sehingga merupakan potensi yang perlu digarap melalui
penangkarannya.
Ayam
kukuak balenggek ini telah mendunia karena pada tahun 1981 seorang
insinyur Belanda membawa sepasang ayam ini ke negara Belanda, karena dia
terkesan dengan suaranya yang merdu dan indah. Pada tahun 1994 seorang
pejabat kita memberikan cindera mata kepada Pangeran akishinonomiya
Fumihito dari Jepang, beliau sangat terkesan sekali dengan keanggunan
ayam ini sehingga beliau memerintahkan beberapa materinya harus memiliki
ayam ini. Yang lebih menariknya dari ayam kokok balenggek ini adalah
pada waktu-waktu tertentu diadakan "Lomba Ayam Kukuak Balenggek" yang
memperlombakan kemampuan dan kemerduan suaranya.
Lihat photo:
Lihat photo:
Suka Suka Gue
Terimakasih Telah Berkunjung dan Tinggalkan Komentar Anda
"Adek Z. Ikhwan"
0 komentar:
Posting Komentar