Ayam Kukuak Balenggek (AKB) sebenarnya adalah ayam lokal (buras) asli Sumatera Barat yang pada awalnya ditemukan dibeberapa desa di Kecamatan Payung Sekaki dan Tigo Lurah (antara lain; Simanau, Simiso Batu Bajanjang, Garabak Data, Rangkiang, Muaro dan Rangkiang Luluih) Kabupaten Solok. Konon  ceritanya, ayam kukuak balenggek berasal dari keturunan ayam kinantan milik Cindua Mato yang mengawini ayam hutam di Bukit Sirayuah Kecamatan Payung Sekaki dan berkembang biak hingga sekarang.
Secara sepintas ayam kukuak balenggek hampir sama dengan ayam lokal (ayam buras) biasa, namun ciri-ciri utama dari ayam ini adalah suaranya yang merdu terutama untuk jantan, dimana suara kokoknya yang panjang dan bertingkat-tingkat (balenggek) 6 sampai dengan 15 tingkat kokoknya.
Keterbatasan “Plasma Nutfah” ayam ini, akibat semakin banyaknya yang dijual keluar daerah menyebabkan populasinya semakin menurun, bahkan jumlah kokok yang panjang (banyak lenggek) makin jarang terdengar di daerah asalnya karena berpindah tangan kepada penggemarnya di kota-kota. Semakin hari akibat kelangkaannya, harga pererkornya lebih tinggi, sehingga merupakan potensi yang perlu digarap melalui penangkarannya.
Ayam kukuak balenggek ini telah mendunia karena pada tahun 1981 seorang insinyur Belanda membawa sepasang ayam ini ke negara Belanda, karena dia terkesan dengan suaranya yang merdu dan indah. Pada tahun 1994 seorang pejabat kita memberikan cindera mata kepada Pangeran akishinonomiya Fumihito dari Jepang, beliau sangat terkesan sekali dengan keanggunan ayam ini sehingga beliau memerintahkan beberapa materinya harus memiliki ayam ini. Yang lebih menariknya dari ayam kokok balenggek ini adalah pada waktu-waktu tertentu diadakan "Lomba Ayam Kukuak Balenggek" yang memperlombakan kemampuan dan kemerduan suaranya.

Lihat photo:
Suka Suka Gue

Photo tentang ayam kukua balenggek:


Lomba ayam kukuak balenggek

Tugu ayam kukuak balenggek, Solok








Terimakasih Telah Berkunjung dan Tinggalkan Komentar Anda

"Adek Z. Ikhwan"

Advertisement

Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top