Reog Ponorogo, Kesenian Budaya Indonesia

Reog Ponorogo adalah Kesenian Budaya Asli Bangsa Indonesia. Berasal dari Kota Ponorogo, Jawa Timur. Reog mempunyai unsur magis, mistik dan sangat kental dengan Ilmu kebal atau kebatinan seperti Debus (Tidak mempan senjata tajam).
Reog ponorogo hanya ada di Indonesia, meskipun ada segelintir orang-orang warga negara asing yang mengakui sebagai budaya mereka, tentu dunia bisa berpikir namanya saja adalah Reog Ponorogo, tentu karena Reog Ponorogo berasal dari Kota Ponorogo dan Ponorogo hanya ada di Indonesia. Pencurian budaya tentu bukan hal yang baru, seringkali terjadi disaat anak bangsa tidak peduli lagi dengan kebudayaan sendiri. Sebagai pewaris sudah sepatutnya kita melestarikan budaya turun temurun dari nenek moyang kita bangsa Indonesia, agar suatu saat tidak beralih ke negara asing.


Tokoh-Tokoh Dalam Kesenian Reog:

• Barongan atau Dadak Merak
• Prabu Klono Sewandono
• Warok
• Jathil
• Bujang Ganong atau Ganongan

Photo untuk Reog Ponorogo:

Lihat Disini

Reog Ponorogo

Reog Ponorogo

Barongan (Dadak Merak)

Bujang Ganong (Ganongan)

Bujang Ganong (Ganongan)

Bujang Ganong (Ganongan)

Indonesian Reog

Barongan dan Warok

Barongan (Dadak Merak)

Barongan (Dadak Merak)

Barongan (Dadak Merak)

Jathilan Reog

Jathilan Reog

Jathilan Reog

Kumpulan Barongan (Dadak merak)

Prabu Klono Sewandono

Prabu Klono Sewandono

Indonesian Reog Ponorogo

Barongan (Dadak Merak)

Barongan

Sewandono Vs Singa Barong

Warok ponorogo

Warok ponorogo

Wulandari Herman - Reog Ponorogo

Wulandari Herman - Reog Ponorogo

Wulandari Herman - Reog Ponorogo

Sejarah Reog Ponorogo

Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Cina, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog. (WikipediA)

Terimakasih Atas Kunjungannya

Tweet